Oleh :
Handayanta, E., R. F. Hadi, S. D. Widyawati, dan Sudiyono
Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Desa Ngunut adalah salah satu desa di Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar, Propinsi Jawa Tengah. Kondisi pertanian di wilayah desa Ngunut didomiasi oleh pertanian lahan kering tadah hujan, jenis tanah litosol coklat kehitaman dengan sekali panen padi setiap tahunnya. Selebihnya lahan digunakan sebagai lahan bercocok tanam palawija seperti jagung, kedelai dan ketela pohon. Gambaran wilayah Desa Ngunut, Jumantono, Karangnyar.
Kelemahan dan kendala yang dihadapi petani di desa Ngunut terkait beberapa aspek diantaranya dalah aspek teknologi, aspek usaha, aspek permodalan, aspek pemasaran dan aspek sumber daya manusia (SDM). Hal inilah yang menyebabkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani belum baik, walaupun sebenarnya sumberdaya alam di Desa Ngunut cukup melimpah dan memiliki potensi untuk dikembangkan dan digunakan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat khususnya petani.
Oleh karena itu Tim PKM Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian UNS melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan mendeseminasikan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan (Diklat) budidaya ayam kampung kepada ibu-ibu petani peternak, yang tergabung dalam kelompok wanita tani “Sumber Raharjo” yang berlokasi di wilayah Desa Ngunut, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar. Kelompok wanita tani ini beranggotakan ibu-ibu rumah tangga yang dalam kesehariannya membantu suaminya yang sebagian besar sebagai petani untuk menambah penghasilan keluarga.
Pertimbangan dilakukan pendidikan dan latihan (diklat) budidaya ayam kampung adalah karena jenis ternak ini sudah sangat akrab dengan kehidupan petani khususnya di pedesaan. Ayam kampung atau sering disebut juga sebagai ayam bukan ras (buras), sudah banyak dipelihara oleh ibu-ibu yang tegabung dalam kelompok wanita tani “Sumber raharjo” di Desa Ngunut, Jumantono, Karanganyar, Jawa Tengah, walaupun hanya bersifat sambilan.
Produktifitas ayam kampung yang dipelihara hanya sebagai sambilan (pemeliharaan sederhana) ini sangat rendah. Padahal sebenarnya ayam kampung ini memiliki potensi yang besar digunakan sebagai sumber pendapatan tambahan keluarga petani apabila ada sentuhan teknologi dalam budidayanya.
Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan kapasitas ibu-ibu petani peternak yang tergabung dalam kelompok wanita tani “Sumber Raharjo” yang berlokasi di Desa Ngunut, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar. Dengan meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan serta kemampuan berwirausaha komoditi ayam kampung ini diharapkan ibu-ibu petani peternak dapat berkontribusi secara nyata dalam meningkatan pendapatan keluarga. Untuk mencapai target tersebut, maka ibu- ibu petani peternak tersebut diberikan pendidikan dan pelatihan budidaya ayam kampung berupa manajemen pemeliharaan yang baik yang meliputi teknik pemilihan bibit ayam yang baik, membuat perkandangan yang baik, cara memberikan pakan, mengelola kesehatan ayam dan pemasaran produk (hasil) yang berupa ayam (daging) maupun telurnya, serta pengetahuan tentang kewirausahaannya. Oleh karena itu topik kegiatan ini adalah Pendidikan dan pelatihan anggota kelompok wanita tani dalam membudidayakan ayam kampung dalam rangka meningkatkan pendapatan keluarga di era Covid-19 Di Desa Ngunut, Jumantono, Karanganyar, Jawa Tengah.
Peserta Diklat Budidaya Ayam Kampung
Ketua pelakasana kegiatan diklat ini adalah Prof. Dr. Ir. Eka Handayanta, M.P., IPU., ASEAN Eng,, dengan anggota yang terdiri, Ir. Sudiyono, M.S., Ir. Susi Dwi Widyawati, M.S., dan Rendi Fathoni Hadi, S.Pt., M.Sc.
Tim Pelaksana Kegiatan Pengabdian
Jadi dengan adanya tambahan kegiatan memelihara ayam kampung tidak akan mengganggu kegiatan pertaniannya bahkan bisa meningkatkan produktifitas lahan garapannya serta pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatran keluarga. Melihat potensi ayam kampung yang bisa diusahakan secara komersiil, maka harapan kedepannya adalah usaha ini dapat menjadi berkembang dan besar yang tidak hanya sebagai usaha sambilan tetapi justru sebagai usaha utama dan penopang penghasilan keluarga.
Praktek Penetasan Telur Ayam Kampung (mesin tetas)
Kesimpulan dari pendidikan dan latihan budidaya ayam kampung kepada ibu- ibu yang tergabung dalam kelompok wanita tani “Sumber Raharjo” dapat berjalan dengan baik dan lancar serta dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilann ibu- ibu peserta pelatihan. Masih diperlukan bimbingan dan arahan dari tim PKM dari Perguruan Tinggi untuk memberikan pengetahuan agar ibu-ibu petani peternak memiliki jiwa wirausaha. Dalam perjalanan waktu diharapkan ibu-ibu petani peternak mampu menjadi peternak (usaha di bidang peternakan khususnya ternak ayam kampung) yang maju dan profesional masih diperlukan pelatihan-pelatihan teknologi tepat guna yang lain.