Reproduksi ternak memegang peran penting dalam bidang peternakan, khususnya dalam mendukung keberlanjutan spesies, ketahanan pangan, dan pertumbuhan ekonomi. Untuk meningkatkan produktivitas ternak, teknologi reproduksi seperti inseminasi buatan, sinkronisasi estrus, dan transfer embrio menjadi kunci, yang juga didukung dengan seleksi genetik untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ternak. Di Indonesia, kebutuhan akan peningkatan produksi susu, misalnya, mengharuskan peningkatan populasi sapi perah secara signifikan.
Selain itu, teknologi genomik yang memanfaatkan data DNA ternak telah membawa kemajuan dalam seleksi genetik, yang memungkinkan percepatan pengembangan ternak unggul, termasuk sapi lokal dan sapi Wagyu. Peningkatan kualitas genetik terbukti meningkatkan produktivitas, seperti pada ayam pedaging dan sapi perah. Untuk mengatasi tantangan yang ada, diperlukan kolaborasi antara berbagai pihak dan peningkatan infrastruktur dalam bidang teknologi genomik dan reproduksi ternak.
Di masa depan, industri peternakan harus berbasis data, memanfaatkan integrasi data genomik, reproduksi, dan lingkungan, serta mendukung riset dan praktik lapangan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas ternak. Infrastruktur yang mendukung pemuliaan ternak berbasis data juga penting untuk mengoptimalkan potensi genetik dan mendukung kemajuan industri peternakan Indonesia.
Sumber: Trobos Livestock Edisi 305/TahunXXVI/Februari 2025